Sablon DST | Kelebihan Sablon DST | Printing Transfer Paper DST
Akhir-akhir ini sablon dengan metode DST menjadi perbincangan hangat di dunia digital printing. Diartikel kali ini, Bengkel Print Indonesia membagikan informasi seputar Mengenal Apa Itu Sablon DST ? Mulai dari kelebihan sablon DST hingga proses yang dilakukan. Hal ini bertujuan agar teman-teman dapat mengetahui inti dari sablon DST dan rekomended atau tidak untuk dicoba ? Tanpa berfikir panjang, simak ulasannya berikut ini …
Apa Itu Sablon DST ?
DST adalah kepanjangan dari Digital Screen Transfer. Metode sablon DST adalah kolaborasi dengan sablon manual (plastisol) dengan teknik gesut. Dimana tinta putihnya menggunakan sablon manual, dan tinta CMYK menggunakan tinta DTG khusus plastisol yang di transfer menggunakan kertas DST (sublim paper khusus DST) dan di print menggunakan printer EPSON original atau modif khusus. Untuk prosesnya kertas DST diprint secara mirror lalu dilanjutkan dengan gesut dengan manual plastisol, untuk selanjutnya dilumuri dengan adhesive powder/ bubuk lem sablon manual. Untuk mengeringkan lem bubuk perlu di semprot hotgun untuk selanjutnya ditempel ke permukaan media dan diakhiri heat press serta disemprot / dikelupas menggunakan air .
Apakah Sablon DST Harus Pakai Tinta DTG Plastisol ?
Seperti yang sudah diulas diatas bahwa untuk kebutuhan sablon DST, user harus meggunakan Tinta khusus yaitu tinta khusus DTG Plastisol. Jika ingin print design dengan hasil warna yang maksimal. Namun jika disini konteksnya teman-teman ingin mengkolaborasikan dengan metode sablon lainnya , Bengkel Print telah melakukan trial error dengan test print design menggunakan transfer paper DST.
Pertama, printing transfer paper DST menggunakan tinta sublim hasilnya warna cepat turun / tidak pekat. Kedua, mencoba menggunakan tinta pigment ternyata hasilnya cepat rusak / rontok . Dan yang terakhir, mencoba print sablon DST menggunakan tinta DTG ternyata hasilnya lebih bagus dari metode lainnya. Kesimpulan, Jadi sablon DST ini tidak hanya bisa dikolaborasikan dengan metode sablon manual saja, tetapi juga bisa dikolaborasikan dengan metode sablon Direct To Garment ( DTG ) .
Bisakah Sablon DST Pakai Printer DTG ?
Banyak yang menanyakan, “ Kalau mau sablon DST pakai printer DTG apa bisa? tentu bisa, jadi teman-teman yang sudah memiliki printer dtg tidak perlu infestasi printer lagi. Berikut settingan yang bisa dipakai sedikit bisa menjadi acuan ketika teman-teman mau print menggunakan printer DTG:
- Menggunakan sofware acroRIP 9
- Resolusi gambar 1440 x 720
- Design wajib di mirror
Lain hal lagi buat teman-teman yang mau mencoba metode adhesive powder dengan full tinta DTG, itupun bisa dilakukan dengan settingan diatas.
Tetapi, hasil sablon transfer paper DST menggunakan printer DTG memang akan terlihat sedikit pecah khususnya di kaos warna putih . Hasil akan jauh lebih maksimal, jika user mengkolaborasikan printing transfer paper DST dengan sablon manual ( plastisol)
Bagaimana Dengan Settingan Pada acroRIP 9 ?
Untuk settigan sablon DST ada sedikit perbedaan. Jika user akan sablon kaos DTG teknik yang dilakukan adalah print warna dasar ( putih) dahulu, baru ditimpa dengan print warna , dengan tanpa design di mirror. Sebaliknya, jika user ingin sablon DST kolaborasi dengan metode printer DTG, maka user harus print color dahulu dilanjutkan dengan print warna putih serta design wajib di-mirror. Settingan pada acroRIP 9 ubah Color 100 , White 120 . Untuk settingan pada dot size ubah color : medium & white : large.
Rekomended Yang Mana, Sablon DST X DTG ? Atau Sablon DST X Manual ?
Kelebihan sablon DST Kolaborasi dengan manual hasilnya lebih kuat, warna pekat, dan sedikit lebih doff. Lalu, HPP lebih murah karena tinta putihnya menggunakan tinta plastisol, dan tidak perlu investasi printer DTG yang notabennya harga mesin DTG cukup mahal, user hanya perlu investasi printer ESPON original saja.
Sedangkan, jika sablon DST kolaborasi dengan DTG, hasilnya bagus. Namun tidak sebagus jika dikolaborasikan dengan sablon manual yah ! Untuk HPP tentu lebih mahal, karena tinta putih DTG pun dibanderol dengan harga mulai dari 200 ribu keatas.
Kelemahan Printing Transfer Paper DST ?
Jadi, printing transfer paper DST ini tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sablon dan hanya bisa sablon warna solid saja. kemudian powder lem mudah riskan membekas pada permukaan kaos. Itulah ulasan singkat seputar mengenal apa itu sablon printing transfer paper DST. Semoga informasi perihal sablon DST beserta kelebihan sablon DST bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih 🙂